Urban Protest Against Fuel Price Hike

Planting seeds reversing the city walls

Selasa, 31 Agustus 2010

Sang Terminal kultural

Anak sekret sebelah menjuluki sang master puisi , sekret sebelahnya lagi sering menghadiahkan panggilan sang veteran, bahkan beberapa oknum persma membaptisnya sebagai “tuhan”. Dengan goresan senyum yang tak bernominal makna aku ingin memanggilnya dengan sebutan bapak. Seorang mahluk aneh yang rela mengunyah kegelisahan si pasien. Rela memecah waktu menjadi mozaik yang dengan mudah kami ambil. Bukan hanya menjadi sampah tempat berkoloninya segala...

(MARSINAH) Kegelapan yang tak kunjung terang

Ketidak adilan di negri ini hanya untuk dirasakan, bukan untuk diungkap kebenaranya. Gugatan ini yang akan mengantar kita. tentunya untuk mengorek kembali coretan hitam negri ini yang perlahan sengaja dipendam. Hingga kini tak adal kepastian hukum yang mampu menjerat mata rantai pembunuh “MARSINAH”. Mungkin karena hadirnya ramalan jika kasus ini transparan akan memberikan efek domino yang berdampak sistemik bagi eksistensi penguasa orba. Hingga...

Monopoli Kebenaran Versi Kaum Fundamentalis Agama

“Agama adalah petunjuk ke jalan yang benar, tetapi bukan kebenaran itu sendiri” Beberapa kata yang terangkum dalam kalimat di atas mengandung efek samping yang membuat kita sedikit gauk-garuk kepala, mengarahkan pandangan ke atas, atau mengernyitkan dahi sejenak. Suatu pernyataan yang menganggap agama sebagai jalan, bukan diperlakukan sebagai tujuan akhir yang mutlak disepakati. Lebih jelasnya dianggap titik akhir atau ekspresi final suatu kebenaran. Kemudian berujung pada pengakuan agamanya yang paling benar dan harus ditegakkan hingga beragam...

Untukmu Comrade..

tesa tanpa antithesa sama saja kita menelan dogma, sintesa tanpa analisa hanyalah hausinasi.. Tiada janji akan surga, tiada ancaman akan neraka.. surga dan neraka cukup sebagai peringatan, agar kita menjauhi sia-sia.. kita tumbuh dalam tempat,ruang,dan waktu yang berbeda.. penjara sekalipun tak bakal mampu mendidik kita menjadi penjilat.. tanpamu puluhan kesaksian ketimpangan ini harus menjadi sampah dan hanya layak tergeletak di tepi trotoar tanpa berlanjut pada tahap analisa.. Tetaplah membangun kesadaran untuk menyingkap gulita. Jadilah saksi...

terjemahan jiwaku..

kau yg ada di sudut hati.. dari mata hati aq dpt mencium harumnya senyummu.. yg alirkan aer suci di hatiku yg dahaga karena penindasan yg membuat perasaanku gersank kemudian hanguz tnpa abu.. kau sellalu menyelinap dalam tiap untaian sajakku yg trangkai dari buah adonan nalar yang tak terbungkus harumnya dogma.. bayangmu slalu menikam hariku.. buatku melayang di persimpangan akal sehat,dan menambah penyesaln yg tak berujung.. semoga kejernihan hatimu tetap terjaga.. kunanti di menara kehampaan.. dalam dekapan mimpi.. 070...

"Konsep" yang hilang sebelum "aplikasi"

Siang itu (24/8) Halaman Fakultas Sastra digenangi dengan MaBa. Terlihat panitia BOMB '10 berbaris di depan maba dengan mimik muka yang sedikit terbalut nervous. Tentu saja ini bukanlah semacam hal yang aneh, itu semua karena memang inilah penampilan perdana kami di depan 270 MaBa Fakultas Sastra. Tiba-tiba si kudsi (sie.acara) menyambar mic untuk mengambil alih jalanya acara dengan berlagak macam MC. Beberapa saat kemudian mic diserahkan pada ratih (co.komdis), dengan lantang ia merapikan barisan maba dengan meneriakkan beberapa komando khas...

.....

Ah, aku bingung.. entah pada siapa harus kutuangkan kegelisahan ini. Pada pohon, hewan, atau manusia yang tak sedikitpun menyadari jika tuhannya hanya menciptakan otak bukan pikiran araupun ide. Entahlah mereka menyadari atau tidak jika waktu kita termakan liburan dua minggu pra dan pasca hari raya. Tapi, coba lihat apa yang telah kita lakukan.. “kosong”.. semua orang berpikir jika mereka adalah gelas yang siap diisi. Tanpa pernah menyadari seberapa besar ukuran gelas yang mereka miliki. Bukan menjadi hal yang aneh jika beberapa orang beratap...