Urban Protest Against Fuel Price Hike

Planting seeds reversing the city walls

Selasa, 19 Oktober 2010

Hantu Penjemput Kematian dalam The Eye

Kematian.. lebih mirip dengan akhir aktivitas. Sesuatu yang dianggap paling menakutkan. Seperti dalam sebuah film yang berjudul The eye ini yang menceritakan seorang wanita yang mampu melihat hantu kematian. Sosok hitam mengepul bagai asap itu menjemput calon korbanya kemudian menanti sampai sang korban menempuh ajalnya. Gadis yang mahir bermain biola itu bernama Sydney Wells (Jessica Alba). Gadis yang menderita kerusakan kornea mata waktu masa kecilnya. Terakhir ia mampu melihat dikala umurnya lima tahun. Setelelah dewasa, aktivitas hidupnya...

Bodohnya Kita (Sebagai Budak)

Kematian para tuan… Bukanlah kesadisan yang mengantarnya Hanyalah jembatan semu menuju nirwarna Sebuah keagungan… Kini aku menempati kursi itu Setelah sang tuan mati Dan, Kematian takkan mewariskan tuan baru Selain aku… Jika dia ada, Ada sesuatu yang berjalan terbalik Nafas membuatnya membunuh Satu-satu dari kita akan menelan dendam itu.. Ah, kematian sebagai nilai tukar dosa Maka, bunuhlah dia Cabutlah benang-benang siluet yang mengemudikanmu Peta-kan sendiri jalur nasibmu Sebelum kita terbunuh olehnya… Percayalah, Hal yang paling...

Kematianku

Awan gelap terburu-buru memayungi bumi. Tetesan hujan semakin keras terdengar berpacu dengan rintihan binatang malam. Sesekali kilatnya menjilat bumi. Aku duduk di atas bangku yang ketiga kakinya keropos. Rumah kosong ini terlihat gosong sepertinya api tak kuasa menghabiskanya. kupandang gumpalan darah kering yang berceceran di tembok.  aku tetap menatap darah itu. Itu darahku. Masih terekam jelas dalam memoriku tentang kronologi kematianku disini. Tragedi menyayat hati itu terjadi tepat memasuki detik-detik pergantian tahun. Berawal...

proklamasi kehampaan

Ada duri yang menancap dihatiku, Kemudian menyemprotkan buih kegelisahan Meremas-remas sendi jiwaku Seperti cambukan… Seperi hentakan yang gagal diramalkan kehadiranya.. Batok kepalaku hampir pecah Ada rasa yang enggan terelap saat ditimang Sesak, Seperti ada puting beliung yang terus berputar dalam dadaku Kegelisahan dan ketakutan berkolaborasi dengan gaduh Sampai kapan.. Kusembunyikan tangis dalam barisan kata penuh makna Telah kutelan ribuan biji embun Hanya untuk menjinakkan rasa ini Tapi, Sia..sia.. Ah, Anggap saja rasa itu telah...

IRAMA PROVOKASI DALAM TEROMPET YANG RETAK "II"

Soal buku pedoman masasiwa, kami pun sempat mendapat isu itu. Kemudian beberapa dari kami berupaya konfirmasi ke PD III. Ternyata PDIII tidak mengetahui juga mengenai hal tersebut. Sepertinya memang terdapat anomali koordinasi antara dekanat dengan kemahasiswaan. Panita PK2 lanjutan ataupun Ospek Fakulas hanya mampu menjangkau prosesi tkonsep dan teknis berjalanya Ospe Fakultas, sedangkan permasalahan tersebut masih mengikuti periode Ospek Universitas. Dengan PEDE-nya penulis kemudian mencoba menarik perhatian pembaca dengan memberikan...

IRAMA PROVOKASI DALAM TEROMPET YANG RETAK "I"

------------------------------------------------------------------- Pendidikan (yang dibuat) mahal.. Sebagai mahasiswa harus peka terhadap fenomena yang terjadi disekitar kita. Menempuh pendidikan perlu proses, di dalam pendidikan menuju ‘pintar’ seringkali kita harus mengeluarkan banyak biaya yang tidak perlu, semisal untuk pk2. Acara pengenalan lingkungan kampus sering kali menjadi celah yang sering digunakan untuk kepentingan kelompok tertentu. Esensi dari acara pengenalan adalah membantu mahasiswa baru melewati masa transisi dari kehidupan...

di sela ritual upacara penyambutan maba..

"berdoa mulai..", brigade sok piooner itu berupaya melayangkan skenario kelompoknya untuk mendendangkan beberapa serpihan do'a (yang seharusnya dimaknai sebagai harapan, bukan request) dari agama yang dia anggap benar. "huuaaakkkhhh chhuuuiiiihhh.. heterogenitas ada bukan untuk saling melengkapi, tapi saling menghegemoni dan berebut kebenaran", dari kejauhan mayat berbau anyir itu meludah sembari memalingkan otaknya ke arah kiri. _fiksi mini_...

putar balik

kau tau, mereka bukan api yg mudah bergerak sesuai isarat dari anginmu.. tak lama lagi, kau akan menyaksikan api itu perlahan membengkak seraya telah menyiapkan dirinya untuk meledak tepat disela jalur sesat yg kau rakit.....

"Konsep" yang hilang sebelum "aplikasi"

Siang itu (24/8) Halaman Fakultas Sastra digenangi dengan MaBa. Terlihat panitia BOMB '10 berbaris di depan maba dengan mimik muka yang sedikit terbalut nervous. Tentu saja ini bukanlah semacam hal yang aneh, itu semua karena memang inilah penampilan perdana kami di depan 270 MaBa Fakultas Sastra. Tiba-tiba si kudsi (sie.acara) menyambar mic untuk mengambil alih jalanya acara dengan berlagak macam MC. Beberapa saat kemudian mic diserahkan pada ratih (co.komdis), dengan lantang ia merapikan barisan maba dengan meneriakkan beberapa komando...