ketika langit telanjang malam itu
di atas setengah lingkarannya kita duduk berdua
aku membelai irama potongan pasir sutra
dalam nyanyianmu tentang lagu edelwis senja
"kasih, mengapa kau sulut lagu remang ini
di tengah kegelapan malam"
aku bertanya padamu
"kau tau mengapa edelwis hanya ada di puncak gunung?"
kau menjawab pertanyaan itu dengan pertanyaan baru
"bukankah keabadian selalu bernama harapan?"
aku pun menjawabnya dengan pertanyaan lainnya
"lantas mengapa edelwis selalu berlumur senja?"
dari adamu lahir pertanyaan baru lagi
"entahlah,...