Urban Protest Against Fuel Price Hike

Planting seeds reversing the city walls

Senin, 16 Juli 2012

Sampah Iklan Belepotan Di Mana-mana

Malam itu saya menonton film yang diputar oleh salah satu stasiun televisi swasta. Sepertia biasa, ritual khas pecandu film selalu mengantisipasi agar ketidaknyamanan ketika menonton dapat tereleminasi. Maka dari itu sebelum duduk santai di depan televisi, saya telah menyiapkan sebungkus rokok, kopi, dan berbagai perhiasan tidur seperti bantal, guling, dan selimut. Kemudian meyakinkan diri sendiri jika nanti saya akan sangat nyaman menikmati tiap lekuk adegan dalam film.Beberapa menit lagi adalah tayangan film hyperfavorit bagi semua mahluk yang...

Babebo Zine, Pak Oga Perempatan Imajinasi

Bagi saya getaran nafas ilmu pengetahuan berbanding lurus dengan tingkat kecepatan modem. Dunia maya barangkali bisa dikatakan sebagai tiruan dari dunia yang real. Pondasi maya itu perlahan dibangun berdasarkan berbagai bentuk kesialan. Ketika masyarakat modern mulai cemburu pada realitasnya sendiri. Mereka menciptakan realitas baru untuk melampiaskan nafsunya. Nafsu yang selama ini tak mampu terealisasi di dunial yang real. Pada akhirnya kita bisa menyebut dunia maya sebagai hyperealitas. Realitas baru yang melampaui realitas sebelumnya....

Babebozine; Iklan itu Sadis! (Catatan Epigraf)

Jika karya adalah clue perabotan dalam dunia imajinasi. Maka iklan adalah koloni rayap yang siap menghancurkan perabotan itu dari dalam. Dia adalah seperangkat kesadisan yang selalu datang bersama senyap. Perlahan merebut diri kita. Merebut pemikiran kita. Hingga dialah kebenaran absolut yang mengendalikan pikiran kita. Ketika melihat segala macam bentuk iklan. Berbagai jenis manusia seketika berubah. Perubahan terjadi karena iklan selalu mengagung-agungkan agar kita tertunduk pada hasrat. Budak hasrat. Kita? Di Jember, sebuah...

Untuk Selesai, Butuh Uang

Pagi itu seperti biasa, saya berangkat dari rumah jam setengah tujuh pagi. Kemudian nongkrong di samping jalan pantura sembari menunggu angkot. Bisanya saya tak sendiri. Teman-teman sekampung sering berangkat bareng-bareng dalam satu angkutan umum. Saya dikenal sebagai murid yang selalu terlambat. Ketika datang terlambat, beberapa anak yang telat selalu di kumpulkan oleh satpam di gerbang masuk sekolah. Pernah suatu kali saya datang terlambat. Kemudian si satpam menyodorkan buku absensi khusus siswa yang terlambat. Di buku absensi itu...

Melipat Amarah

Apa yang anda lakukan ketika terlalu banyak orang-orang yang terlalu sulit untuk sepaham dengan anda. Seolah mereka mendominasi pemikiran publik dan berhasil merumuskan mana yang bisa dimaknai sebagai kebenaran. Kalau saya, tentu saja akan lebih memilih untuk berlari. Berlari untuk memberi jarak sejenak. Memang tempat pelarian tidak selalu harus jauh. Tapi setidaknya saya akan berlari. Chairil juga pernah blang, jika ada peluru yang menembus tubuhnya, dia akan segera membawa tubuh beserta peluru itu untuk berlari. Mungkin dengan berlari...

Sepasang Sepatu yang Berjalan di Tempat

Jika waktu adalah lembaran kertas yang kosong. Maka setiap kedipan adalah sebuah coretan kecil. Pagi itu saya berjalan-jalan. Tapi tak menggunakan sepasang kaki. Yang saya butuhkan hanyalah mata dan kedua tangan. Karena perjalanan panjang yang saya tempuh adalah ringkasan dari dunia. Meski tak seluruhnya dari dunia bisa diringkas. Orang-orang menyebutnya sebagai dunia maya. Sebuah lipatan dari realitas yang ditampilkan dalam layar kaca. Memang kita tak akan membutuhkan sepasang kaki jika ingin berlarian kecil di dalamnya. Biasanya saya...