Urban Protest Against Fuel Price Hike

Planting seeds reversing the city walls

Minggu, 31 Agustus 2014

ISIS dan Layunya Ilmu Pengetahuan

Banyak orang tak paham asal muasal Negara Islam Irak dan Suria (ISIS). Begitu juga saya. Saya tak terlalu yakin penyebabnya. Mungkin karena tak banyak orang berani begitu saja mempercayai sejarah. Bisa jadi, hasil pelacakan yang dikemas dalam bentuk sejarah, sengaja tak dibuat untuk membuat orang lain paham. Ada bagian yang sebenarnya paling ringkih dalam sejarah, yaitu sebuah upaya untuk menginventarisasi kubu. Semacam penjelasan yang ditujukan untuk meraih simpati. Namun disertai esensi magnetik yang di awali dengan kemarahan. Saya...

Senin, 30 Juni 2014

Cahaya

Beberapa hari yang lalu saya bertanya kepada seorang teman mengenai momen apa yang paling estetik selama dia memelihara ayam? Dengan respon cepat dia menjawab, “Ketika tangan saya terkena tai ayam.” Rentang sesaat tersebut bagi saya, ayam tak lebih dari sekedar tengah menghadiahkan cermin. Koreksi. Saya jadi teringat dengan pepatah kuno di pintu masuk Kuil Delphi, berbunyi gnothi seauton yang berati kenalilah dirimu sendiri. Sebelumnya beberapa kali teman saya tadi menegaskan, jika dirinya telah diperbudak oleh ayam-ayam peliharaannya sendiri....

Kamis, 08 Mei 2014

Sister in Danger

Sebuah lembaga dokumentasi yang didirikan untuk mengakhiri tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak, Virtual Knowledge Centre, mendapati antara 20.000 sampai 50.000 perempuan diperkosa. Fenomena buruk tersebut terjadi selama perang 1992-1995 di Bosnia dan Herzegovina. Sementara itu terdapat pula sekitar 250.000 sampai 500.000 perempuan dan anak perempuan, menjadi sasaran dalam genosida tahun 1994 di Rwanda. Di tempat yang lain, Kongo atau Democratic Republic of Congo timur, setidaknya terdata 200.000 kasus kekerasan seksual. Kebanyakan...

Senin, 14 April 2014

Golput

Tenggang menuju pemilihan umum (pemilu) semakin rapat. Kemeriahan kosong itu muncul sebagaimana mayat-mayat di pemakaman tua yang dibangkitkan kembali. Karakternya tetap sama seperti yang silam. Namun kemasannya keriput dan compang-camping. Pemilu tinggallah ampas saja. Tak lebih dari sekedar mayat politik. Roh yang dianggap sebagai gagasan telah menguap entah ke mana. Banyak hal yang tiba-tiba muncul begitu saja. Masyarakat dipaksa bernostalgia pada kebisingan pemilu yang sia-sia. Mulai dari spanduk di jalur protokol dan yang dipaku di...

Minggu, 30 Maret 2014

Teror

“Lebih baik suatu akhiran dengan teror daripada teror yang tanpa akhir!” Teriakan tersebut menguap dari mulut para borjuasi dalam parlemen yang memimpin rakyatnya secara otoriter. Mereka tengah dikoyak-koyak kecemasan. Teror bisa berupa apa saja. Bom bunuh diri, pembajakan pesawat, vandal, poster, selebaran gelap, puisi, cerpen, dan sebagainya. Pada mulanya teror selalu disertai enigma. Ketika dibongkar. Seluruh isi teror merupakan akibat dari tak diterimanya pendapat. Ide bisa menjadi awal persoalan. Ketika ditekan justru akan semakin...

Jumat, 28 Februari 2014

Ragu

Dia merupakan peletak rangka pada fase pertama dari perkembangan filsafat modern. Meng-ada pasca Abad Pertengahan yang rumit dengan banyak hal seputar dogma gereja, ancaman, dan kekangan yang lain. Bagi dia apa yang telah dimutlakkan sebagai sebuah kebenaran di era Abad Pertengahan, harus diragukan. Akan tetapi ada banyak hal yang dia serap untuk dikembangkan dari era Renaisans. Dia adalah Rene Descartes (1596-1650), putra dari ketua parlemen inggris yang memilki tanah luas. Ketika mewarisi tanah tersebut, dia menginvestasikannya dengan...

Rabu, 19 Februari 2014

Elit Kampus Fakultas Sastra Unej Anti Kritik

Apa jadinya jika elite kampus mengklaim sebuah kritik sebagai tindakan kesewenang-wenangan. Secara sepihak mereka telah menyatakan jika kritik merupakan kutukan keramat. Wabah kronis tersebut sangat wajar menerjang mereka yang mengidap haus kekuasaan. Sebuah jabatan hanya dimaknai sebagaimana jenjang profesi. Maka dari itu esensi dari kerja itu sendiri akan hilang. Tinggallah tingkah otoriter. Mereka tak akan menghiraukan pendapat yang hadir dari luar diri atau kelompoknya. Saya sangat menyayangkan terkait kejadian buruk yang terjadi di...

Rabu, 05 Februari 2014

Pemulung Imajinasi; Sebuah Catatan Epigraf Genealogi Babebo Zine Persma Jember

Dalam sebuah organisasi (LPM), memang tak semua pengurus mampu (sempat) menyelidiki potensi anggotanya. Rutinitas monoton yang melulu jurnalistik memang tak pernah menjadi suatu warisan genetik, melainkan bentukan. Di sisi lain yang jarang sekali mampu dibaca adalah potensi yang lain dari anggota. Mungkin bisa kita sebut sebagai (yang mirip) karya sastra. Misalnya saja puisi, fotografi, cerpen, gambar, lukisan, dan esai sastra. Sederhananya ketika kami mencoba melebarkan sayap organisasi (jaringan). Di antara celotehan khas warung kopi pasti...