Urban Protest Against Fuel Price Hike

Planting seeds reversing the city walls

Senin, 14 April 2014

Golput

Tenggang menuju pemilihan umum (pemilu) semakin rapat. Kemeriahan kosong itu muncul sebagaimana mayat-mayat di pemakaman tua yang dibangkitkan kembali. Karakternya tetap sama seperti yang silam. Namun kemasannya keriput dan compang-camping. Pemilu tinggallah ampas saja. Tak lebih dari sekedar mayat politik. Roh yang dianggap sebagai gagasan telah menguap entah ke mana. Banyak hal yang tiba-tiba muncul begitu saja. Masyarakat dipaksa bernostalgia pada kebisingan pemilu yang sia-sia. Mulai dari spanduk di jalur protokol dan yang dipaku di...